NASA Teliti Perkembangan Virus di Luar Angkasa

Tim Peake, keluar dari pesawat saat melakukan berjalan di luar angkasa untuk pertama kalinya di Stasiun Antariksa Internasional, 15 Januari 2016.

NASA Teliti Perkembangan Virus di Luar Angkasa - Lembaga antariksa Amerika, NASA, tengah meneliti apa yang terjadi pada virus herpes bila dikirim ke luar angkasa. Mereka menemukan, dalam kondisi ini, virus dorman menjadi kembali aktif lebih cepat.

Proyek ini dinamakan “Efek Penerbangan Luar Angkasa pada Kestabilan dan Keragaman Gen Virus Herpes”. “Fakta bahwa kondisi luar angkasa meningkatkan reaktivasi dan replikasi virus ini dapat berujung munculnya mutan,” demikian ditulis NASA dalam keterangan tertulis, seperti dilansir dari IFL Science, Jumat, 29 Januari 2016.

Meski terdengar aneh, penelitian ini diperlukan untuk memahami risiko kesehatan yang dihadapi para astronaut saat mengudara. Virus herpes sendiri dipilih lantaran merupakan salah satu jenis yang paling umum dan memiliki rentang usia panjang. NASA akan memfokuskan diri pada empat tipe virus, termasuk herpes mulut dan yang menyebabkan cacar.

Astronaut sendiri terancam bahaya virus saat lama mengudara di luar angkasa. Untuk mengatasi risiko ini, peneliti perlu mencatat kecepatannya serta kemungkinan mutasi untuk membuat tindakan pencegahan.

Pengamatan sendiri memanfaatkan analisis bagian mendalam, yang mencatat variasi dalam setiap bagian gen. Sebelum mengudara, peneliti mengambil sampel liur dan urine astronaut, yang akan diulang setelah mereka mendarat. Selanjutnya, akan ditentukan keberagaman jenis virus dan perubahan mutasi.

Sebelumnya, sudah diketahui bahwa virus berkembang lebih cepat saat berada di luar angkasa. Untuk penelitian mendalam ini, NASA menggandeng University of Florida dan menggelontorkan uang hingga US$ 80 ribu.

Folgi Blog